Perjalanan ke Cina kali ini cukup menyenangkan. Selama 10 tahun lebih ke Cina, aku dan Pio tidak pernah berpikir untuk refreshing atau jalan". Tapi...kali ini beda !
Dimulai dari persiapan yang tidak matang namun kami tetap memutuskan untuk pergi berbelanja ke Cina. Ternyata... benar saja. Hanya dengan waktu 4 hari, semua telah selesai dikerjakan.
Kami berusaha mempercepat kepulangan kami ke Jakarta, namun ternyata semua seat Garuda penuh.
Sempat aku merasa kesal. "Mau ngapain disini? Bosan bener nih....Mending aku pulang ketemu anak"...." pikirku.
Akhirnya, Pio memutuskan untuk ikut tur lokal. Kami ke kota Heyuan( 河源), sekitar 2.5 jam dari Guangzhou. Tempatnya lumayan bagus. Banyak danau dan hutan. Mayoritas penduduk adalah orang Canton dan Hakka. Danau ini adalah sumber air buat penduduk Hongkong dan Guangzhou.
Yang menyenangkan adalah kami mendapat beberapa teman yang ramah selama perjalanan tur ini. Mereka adalah karyawan-karyawan dari satu perusahaan yang mengadakan acara outdoor.
Beberapa dari mereka cukup menarik. Misal, ada seorang gadis yang sangat feminin. Dia selalu memakai rok pendek dan hak tinggi selama tur ini. Bahkan saat kita berjalan ke puncak gunung. Aku terkagum-kagum dengan hak 6 cm yg dipakai naik turun gunung.
Ada lagi seorang ibu muda yang ramah namun sangat takut dengan serangga dan ulat bulu. Kami bercakap-cakap sambil turun gunung.
Im : " Saya paling takut dengan ulat bulu.."
Im : " Saya paling takut dengan ulat bulu.."
Aku :" Kenapa ?"
Im :" Ga tau... tapi takut sekali . Mereka binatang yang menjijikkan..."
Aku :" Sebenarnya ga juga sih. Emang sih bulu mereka bikin gatal. Tapi sebatas itu aja kok. Ga apa-apa"
Lalu ada suara lelaki dengan pelan dan tenang dari arah belakang berkata : "Di baju kamu ada ulat bulu.."
Lalu ada suara lelaki dengan pelan dan tenang dari arah belakang berkata : "Di baju kamu ada ulat bulu.."
Awalnya aku pikir suara itu adalah sesama teman tur. Tapi, setelah berkata demikian, laki-laki itu berjalan mendahului kami. Spontan, aku melihat ke belakang punggung si ibu muda.
Dan ternyata... memang ada ulat bulu sepanjang 5cm dibajunya. Hitam dan berbulu banyak.
Dan ternyata... memang ada ulat bulu sepanjang 5cm dibajunya. Hitam dan berbulu banyak.
Reaksi ku : tertawa ngakak !!!
Reaksi Pio : (teriak-teriak) "Ulat.. itu ulat... !!!!"
Reaksi ibu muda : menjerit-jerit, lompat-lompat lalu kemudian ... menangis !!!
Reaksi suaminya : mencari daun besar, lalu mengusir sang ulat bulu.
Aku jadi teringat kata ortuku. Kalo kita terlalu takut pada sesuatu... biasanya, itulah yang akan benar-benar terjadi.
Terus terang... sesudah respon tertawa ngakak kencang, aku menjadi sangat tidak enak hati. Seakan-akan menertawakan penderitaan orang .
Tapi... mau gimana lagi ? Aku terlahir tidak sefeminin gadis hak 6 cm... :D
Moral :
Ketakutan tidak akan pernah pergi jika kita tidak berusaha melumpuhkan dia.
Ketakutan hanya akan merebut sukacita dan keyakinan kita akan hari esok.