27 Juli 2011

Heyuan - Mei 2011

Perjalanan ke Cina kali ini cukup menyenangkan. Selama 10 tahun lebih ke Cina, aku dan Pio tidak pernah berpikir untuk refreshing atau jalan". Tapi...kali ini beda !

Dimulai dari persiapan yang tidak matang namun kami tetap memutuskan untuk pergi berbelanja ke Cina. Ternyata... benar saja. Hanya dengan waktu 4 hari, semua telah selesai dikerjakan.
Kami berusaha mempercepat kepulangan kami ke Jakarta, namun ternyata semua seat Garuda penuh.
Sempat aku merasa kesal. "Mau ngapain disini? Bosan bener nih....Mending aku pulang ketemu anak"...." pikirku.

Akhirnya, Pio memutuskan untuk ikut tur lokal. Kami ke kota Heyuan( 河源), sekitar 2.5 jam dari Guangzhou. Tempatnya lumayan bagus. Banyak danau dan hutan. Mayoritas penduduk adalah orang Canton dan Hakka. Danau ini adalah sumber air buat penduduk Hongkong dan Guangzhou.

Yang menyenangkan adalah kami mendapat beberapa teman yang ramah selama perjalanan tur ini. Mereka adalah karyawan-karyawan dari satu perusahaan yang mengadakan acara outdoor.

Beberapa dari mereka cukup menarik. Misal, ada seorang gadis yang sangat feminin. Dia selalu memakai rok pendek dan hak tinggi selama tur ini. Bahkan saat kita berjalan ke puncak gunung. Aku terkagum-kagum dengan hak 6 cm yg dipakai naik turun gunung.

Ada lagi seorang ibu muda yang ramah namun sangat takut dengan serangga dan ulat bulu. Kami bercakap-cakap sambil turun gunung.
 

Im    : " Saya paling takut dengan ulat bulu.."
Aku  :" Kenapa ?"
Im     :" Ga tau... tapi takut sekali . Mereka binatang yang menjijikkan..."
Aku  :" Sebenarnya ga juga sih.  Emang sih bulu mereka bikin gatal. Tapi sebatas itu aja kok. Ga apa-apa"

Lalu ada suara lelaki dengan pelan dan tenang dari arah belakang berkata : "Di baju kamu ada ulat bulu.."

Awalnya aku pikir suara itu adalah sesama teman tur. Tapi, setelah berkata demikian, laki-laki itu berjalan mendahului kami. Spontan, aku melihat ke belakang punggung si ibu muda.
Dan ternyata... memang ada ulat bulu sepanjang 5cm dibajunya. Hitam dan berbulu banyak.

Reaksi ku                : tertawa ngakak !!!

Reaksi Pio              : (teriak-teriak)  "Ulat.. itu ulat... !!!!"

Reaksi ibu muda  : menjerit-jerit, lompat-lompat lalu kemudian ... menangis !!!

Reaksi suaminya : mencari daun besar, lalu mengusir sang ulat bulu.

Aku jadi teringat kata ortuku. Kalo kita terlalu takut pada sesuatu... biasanya, itulah yang akan benar-benar terjadi.

Terus terang... sesudah respon tertawa ngakak kencang,  aku menjadi sangat tidak enak hati. Seakan-akan menertawakan penderitaan orang .
Tapi... mau gimana lagi ? Aku terlahir tidak sefeminin gadis hak 6 cm... :D



Moral :
Ketakutan tidak akan pernah pergi jika kita tidak berusaha melumpuhkan dia.
Ketakutan hanya akan merebut sukacita dan keyakinan kita akan hari esok.

Believe In Yourself

There may be days...
When you get up in the morning and things aren't the way you had hoped they would be.

That's when you have to tell yourself that things will get better.

There are times...
When people disappoint you and let you down.
But those are the times when you must remind yourself to trust your own judgments and opinions, to keep your life focused on believing in yourself.

There will be challenges to face and changes to make in your life...
It is up to you to accept them.  Constantly keep yourself headed in the right direction for you.


It may not be easy at times...
But in those times of struggle you will find a stronger sense of who you are.

So when the days come that are filled with frustration and unexpected responsibilities...
Remember to believe in yourself and all you want your life to be.
Because the challenges and changes will only help you to find the goals that you know are meant to come true for you. 
Keep Believing in Yourself

23 Juli 2011

Face Lift :D

Akhirnya permak muka juga ini blog.
Lebih segar dan muda kan ?
Artinya, waktu untuk lebih semangat lagi menulis dan menulis.

Permak muka atau bahasa kerennya face lift.
Kata "Face lift" pasti ga asing buat kaum hawa.  Tapi coba tanyakan arti face lift ke mahluk lain di luar species hawa. 

Tanya dengan species Z


Ms. T       :  "Tau ga face lift apaan ?"
Species Z  : "Yaelah.... tau dong.  Masak face lift ga tau apaan.  Ga gaul dong !"
Ms. T       : "Apa dong ?"
Species Ζ  : "Merubah penampilan !" 
Ms. T       : "Tau juga nih ceritanya.  Kira-kira bagian mana yang paling bagus buat 
                  dirubah yah ?
Species Ζ  : "Biasanya yang diubah grill, model lampu, letak sein, bumper. Rubah
                  sedikit saja sudah kelihatan bedanya kok..."
Ms. T       : "Lho ????  @#$%@#&"



Tanya lagi sama species yang lebih kecil.

Ms. T       : "De, de...Tau ga face lift apaan ?"
Species z  : "Kayaknya pernah dengar kata-kata itu tante.."
Ms. T       : "Wah, pintar banget. Kecil-kecil sudah banyak pengetahuan"
Species z  : "Itu bahasa Inggris kan ?"
Ms. T       : "Ia...kamu tahu artinya ?"
Species z  : "Tau tante.... face artinya muka , lift artinya angkat.  Jadi kalo face lift 
                  artinya angkat muka kan tan....(dengan bangganya) . Kata guruku, kalo
                  ditanya sama orang dewasa harus sopan, harus face lift !"
Ms. T       : "Lho ????  @#$%@#&"


Moral :
Inti dari orang melakukan face lift adalah perubahan.
Perubahan untuk menjadi lebih.  Lebih keren, lebih gaul, lebih sopan, dan lebih semangat lagi (dalam kasusku :D)

19 Juli 2011

Jus Sirsak Beling

Hari itu minggu pagi.  Kami bersiap-siap akan berangkat ke gereja.
Seperti biasanya, segelas jus buat setiap orang.  Pagi itu, Pio adalah orang terakhir yang minum jusnya.
Saat tinggal sisa seteguk, Pio berhenti minum. Dia mengaduk-aduk isi gelasnya. Dan mengeluarkan 2 buah bongkah kecil barang berwarna putih. Terlihat seperti gula batu.

Pio      :"Apaan nih Mio ?"
Aku     :"Ga tau apaan tuh.  Tanya aja sama mbak.."
Pio      :" Ih, kok kayak beling ?"
Aku     : * Kaget dan ga bisa berkata ,  cuma bisa liatin barang yang ditangan Pio *

Akhirnya sang asisten dipanggil.
Pio      :"Neng, ini apaan ? Jawab yang jujur ya.  Saya ga marahin kamu, tapi jawab yang benar"
Neng   :"Ee.... tadi gelas jus pecah. Jadi saya ganti gelasnya"
Aku     :* Mata melotot dan mulai emosi tingkat dewa *
Pio      :"Jadi kamu ganti gelasnya.  Isinya juga kamu masukin semua ya ?"
Neng   :" Ia..." (memandang dengan muka polos)

Saat itu juga emosiku sudah membludak. Dan mulailah khotbahku dimulai sebelum aku sampai digereja.  Ga nunggu pendeta yang khotbah lagi deh , aku benar-benar sudah ga tahan.
Semua rasa campur aduk.  Rasa takut, marah, kesal, dan lain sebagainya.

Tapi Pio malah ga marah. Dia malah bilang " Ga apa-apa".
APA YANG GA APA-APA ? GIMANA KALAU BELING YANG HALUS MASUK KE USUS ?
Tetap saja dijawab " Ga apa-apa. Tenang saja".

Aku sempat berpikir kenapa Pio bisa begitu sabar dan tenang. Apakah karena Pio sudah uzur ?
Mungkin juga hehehehe...

Pio bilang ," Untung yang minum aku, bukan anak-anak.."
Bagaimanapun, aku tau. Ada campur tangan Tuhan dalam hal ini. Aku bersyukur, bukan anak-anak yang minum bagian jus beling itu. Aku juga bersyukur, Pio bisa peka hari itu. Karena biasanya, dia minum jus sekali tenggak habis.


Moral :
Rasa syukur adalah cahaya dalam kegelapan masalah. Terang yang diberi adalah kekuatan buat jiwa dan pikiran kita.

18 Juli 2011

Kata-kata kasar

Apa yang terjadi dengan anak remaja jaman sekarang ?
Aku kaget sekaligus sedih saat ada seorang anak remaja putri yang menulis kata-kata kasar untuk memarahi Nad di FB. Sekalipun dia bercanda, kata-kata kasar "anjing, bangsat, goblok" dan sejenislah yang ditulisnya.

Ada 2 bagian sedih dihatiku. Satu adalah buat Nad. Karena rasanya sangat tidak nyaman membaca kata-kata tersebut ditujukan pada putriku. Sedang yang satu lagi adalah buat anak remaja putri itu. Aku merasa kasihan karena kata-kata tersebut menjadi bagian yang sangat melekat di pikirannya.

Mungkin buat remaja-remaja jaman sekarang, kata-kata seperti itu sudah sangat biasa. Saat menyapa temannya dengan salam ," Hei jing... kemana aja lo ?". Atau ," Eh, bangsat...masih hidup lo ?".
Saat kata-kata seperti itu saat diucapkan sepasang teman dekat , rasanya tidak terdengar kasar. Namun, jika kata-kata tersebut diucapkan di lain kesempatan, dengan orang yang tidak terlalu dekat, maka kata-kata tersebut berubah makna.

Bagi remaja sekarang, bisa berkata kasar merupakan kebanggaan. Sehingga teman yang tidak berkata-kata seperti mereka akan dilabel "cupu, anak mami, ga gaul dan lain sebagainya".

Saat aku SMA, aku pernah meniru kakakku berkata-kata kasar untuk memaki orang. Buatku sangat cool bisa berkata seperti itu. Terlihat dewasa dan berani. Sampai akhirnya seorang teman cowok menegurku," Kok kamu sekarang bahasanya begitu yah ?".
Yang ada adalah rasa malu. Karena dia adalah seorang cowok. Tapi dia tidak terikut arus untuk berbicara kasar seperti remaja-remaja cowok pada umumnya.
Sejak itu, aku mengontrol diriku untuk tidak memaki orang dengan bahasa kasar. Aku bersyukur karena satu teguran kecil itu membuatku lebih berhati-hati.

Manusia memang mahluk yang sangat rapuh. Setiap hal yang ada di lingkungan kita, begitu mudah membuai kita untuk berubah. Begitu banyak orang tua dengan bebasnya meluapkan setiap amarah dengan kata-kata kasar. Apakah aku tidak ? Ya.. aku salah satunya.

Aku akan terus berdoa dan berusaha agar aku bisa tidak menggunakan kata-kata kasar saat marah. Mungkin aku tidak menggunakan 3 kata di atas. Tapi buatku, semua kata-kata yang membuat luka hati anak adalah kata-kata kasar.


Moral :
Kebaikan dalam berpikir menciptakan kebijakan
Kebaikan dalam kata-kata menciptakan kepercayaan
Kebaikan dalam berbuat menciptakan cinta
-Lao Tzu-