18 Juli 2011

Kata-kata kasar

Apa yang terjadi dengan anak remaja jaman sekarang ?
Aku kaget sekaligus sedih saat ada seorang anak remaja putri yang menulis kata-kata kasar untuk memarahi Nad di FB. Sekalipun dia bercanda, kata-kata kasar "anjing, bangsat, goblok" dan sejenislah yang ditulisnya.

Ada 2 bagian sedih dihatiku. Satu adalah buat Nad. Karena rasanya sangat tidak nyaman membaca kata-kata tersebut ditujukan pada putriku. Sedang yang satu lagi adalah buat anak remaja putri itu. Aku merasa kasihan karena kata-kata tersebut menjadi bagian yang sangat melekat di pikirannya.

Mungkin buat remaja-remaja jaman sekarang, kata-kata seperti itu sudah sangat biasa. Saat menyapa temannya dengan salam ," Hei jing... kemana aja lo ?". Atau ," Eh, bangsat...masih hidup lo ?".
Saat kata-kata seperti itu saat diucapkan sepasang teman dekat , rasanya tidak terdengar kasar. Namun, jika kata-kata tersebut diucapkan di lain kesempatan, dengan orang yang tidak terlalu dekat, maka kata-kata tersebut berubah makna.

Bagi remaja sekarang, bisa berkata kasar merupakan kebanggaan. Sehingga teman yang tidak berkata-kata seperti mereka akan dilabel "cupu, anak mami, ga gaul dan lain sebagainya".

Saat aku SMA, aku pernah meniru kakakku berkata-kata kasar untuk memaki orang. Buatku sangat cool bisa berkata seperti itu. Terlihat dewasa dan berani. Sampai akhirnya seorang teman cowok menegurku," Kok kamu sekarang bahasanya begitu yah ?".
Yang ada adalah rasa malu. Karena dia adalah seorang cowok. Tapi dia tidak terikut arus untuk berbicara kasar seperti remaja-remaja cowok pada umumnya.
Sejak itu, aku mengontrol diriku untuk tidak memaki orang dengan bahasa kasar. Aku bersyukur karena satu teguran kecil itu membuatku lebih berhati-hati.

Manusia memang mahluk yang sangat rapuh. Setiap hal yang ada di lingkungan kita, begitu mudah membuai kita untuk berubah. Begitu banyak orang tua dengan bebasnya meluapkan setiap amarah dengan kata-kata kasar. Apakah aku tidak ? Ya.. aku salah satunya.

Aku akan terus berdoa dan berusaha agar aku bisa tidak menggunakan kata-kata kasar saat marah. Mungkin aku tidak menggunakan 3 kata di atas. Tapi buatku, semua kata-kata yang membuat luka hati anak adalah kata-kata kasar.


Moral :
Kebaikan dalam berpikir menciptakan kebijakan
Kebaikan dalam kata-kata menciptakan kepercayaan
Kebaikan dalam berbuat menciptakan cinta
-Lao Tzu-