12 Januari 2012

Satu Kesempatan

Sebuah perusahaan pelatihan bahasa Inggris di Wuhan, China, menuai kritik karena dalam iklan lowongan pekerjaan mereka dinyatakan, orang berzodiak Scorpio dan Virgo tidak perlu melamar. Perusahaan yang tidak disebutkan namanya itu memasang iklan lowongan pekerjaan di Universitas Wuhan. Dengan jelas, mereka menyatakan tidak menerima pelamar yang terlahir dalam naungan zodiak tertentu.

”Kami tidak ingin mempekerjakan orang dengan zodiak Scorpio, Virgo, dan Capricornus. Sementara itu, orang berzodiak Pisces dan Libra akan diutamakan,” demikian bunyi iklan tersebut.

Manajer perusahaan itu yang bermarga Xia mengatakan, menurut hasil penelitian yang mereka buat, orang berzodiak Scorpio memiliki kepribadian yang keras dan angin-anginan, sedangkan warga Virgo cenderung melancarkan kritik dan tidak betah pada satu pekerjaan dalam waktu lama. Banyak orang melancarkan kritik atas iklan tersebut. Iklan itu juga menjadi topik pembicaraan di Weibo, situs sejenis Twitter di China.

**********************************

Aku tersenyum membaca berita diatas karena baru-baru ini aku menerima seorang karyawan yang jauh dari kriteria sempurna harapan HRD perusahaan manapun.

Karyawan admin yang aku terima menderita luka bakar. Hampir sekujur tubuhnya terkena luka bakar. Mukanya mulai membaik setelah melewati berkali-kali operasi , namun bagian mata masih tidak sempurna dan kulit wajah yang berkeriput. 
Demikian juga dengan tangannya.

Luka bakar ini sudah dia derita sejak dia SMP.  Ibunya berjualan makanan di depan rumahnya.  Suatu hari, orangtuanya bertengkar dan dia sedang membantu menjaga warung. Tiba-tiba dia menjadi pusing, lalu tanpa sengaja dia terdorong ke panci kacang hijau yang sedang dimasak dan mendidih .  Kacang hijau mendidih menguyur muka dan tubuhnya.... dan sejak itulah ia tidak lagi sempurna dalam penampilannya.
Dia bilang, orangtuanya berkali-kali membawa dia ke psikiater dan kemudian dia tidak pernah lagi malu akan penampilannya , walaupun seringkali orang-orang akan memandang aneh padanya.

Apa yang aku pikirkan dengan menerima dia sebagai karyawan ? Waktu itu, aku menginterview sekitar 6-8 pelamar.  Namun, aku hanya menerima dia seorang. 
Ada kejujuran dibalik ketidaksempurnaannya !

Mungkin perasaanku bisa salah, namun aku tidak akan menyesalinya. Aku ingin memberikannya kesempatan .  Dia bilang, dia sudah berkali-kali melamar pekerjaan , namun tidak ada yang mau menerimanya. Buatku, bisa memberikan kesempatan pada orang lain itu membantuku mengalahkan sisi keegoisanku.
Mungkin karyawan lain berpikir, aku menaruh rasa kasihan padanya.  Sebagian kecil memang ada, namun porsi terbesar adalah dia dan aku diberi kesempatan belajar memperbaiki diri sendiri. 


Moral :
Kesempatan adalah satu anugrah.