23 April 2009

Berkat Yang Indah

Hari ini aku ketemu preman...
Ceritanya, kakak seorang SPG yang telah berhenti kerja datang untuk mengambil ijasah adiknya.
Datang dengan marah". Staff yang mengurus kepegawaian takut dan menyerahkan masalah ini kepadaku.

Aku persilahkan sang kakak masuk dan dia masuk dengan bertolak pinggang.
Trus terang...bukannya takut malah pengen ketawa...(aduh om....lebai deh...)

Tanpa sadar aku mempersilahkan dia duduk dengan kata" : " Pak, dari pada berdiri...duduk ajah kalee..."
Eh...ga tau kenapa, dia nurut sambil berkata " Iya...iya..."

Sesudah duduk aku tanya permasalahannya dan ia menjelaskan kalau ia mau mengambil ijasah adiknya tanpa mau membayar uang kehilangan barang yang seharusnya ditanggung pihak SPG.

Mungkin karena ia melihat aku adalah perempuan maka ia bermaksud menakut-nakuti aku.
(beehhh...)

Kakak : " Ibu...pokoknya saya tidak mau membayar"
Aku : "Hmmm...Bapak maunya apa dong ...?"
Kakak : "Iya...maunya saya... ga bayar...ibu mau apa ???" (dengan mata dan muka menantang)
Aku :(menahan diri untuk sabar) "Saya sih ga mau apa" Pak....cuma yah saya ga bisa balikin ijasah adik bapak..., tapi sebenarnya kalo dipikir" ijasah adik bapak kan ga ada gunanya buat saya...tapi saya tahu banget itu berharga buat adik bapak" (trik negosiasi)
Kakak : " Adik saya itu salah masuk kerja...."
Aku : (dengan kalem) " Saya rasa juga gitu yah Pak..." (huehehehe)

Aku bukan orang yang tidak bisa diajak kompromi tapi aku juga bukan orang yang bisa ditakuti-takuti seperti itu. Mungkin karena sikapku yang santai menanggapi kemarahannya membuat dia mulai melunak dan masuk dalam negosiasi. (untung GPL...klo ga udah pengen marah niihh..)

Akhirnya aku dengan sabar menerangkan peraturan yang berlaku dan kontrak kerja yang telah disepakati bersama. Dan dia tidak bisa membantah 1 pun perkataanku lagi.

Sebenarnya, saat aku melihat dia masuk dengan semua kegarangannya...aku tahu itu semu dan palsu...
Mengapa harus melakukan hal seperti itu ? Singkat dan padat : It's All About Money...

Aku bisa mengerti semua itu dan aku juga tidak suka menyulitkan orang lain. Namun, aku juga tidak suka orang yang melepaskan tanggung jawab seenaknya dengan alasan apapun juga.

Si kakak bisa menerima semua penjelasanku dan waktu aku haruskan dia membayar 50% nya, dia langsung setuju. Ahhh....saat itu timbul rasa kasihanku...
Aku sangat mengerti apa nilai sejumlah uang buat orang yang membutuhkan.

Tapi yang paling aku syukuri adalah : Aku tidak berkata kasar maupun marah terhadap sikapnya. Artinya, hari ini aku berhasil lulus dari permintaan doaku pada Tuhan dan itu adalah bentuk berkat yang Tuhan berikan padaku hari ini.

Doaku hari ini :
"Tuhan, ajar aku untuk boleh lebih sabar, ajar aku untuk lebih peka pada orang lain dan jangan biarkan aku menjauh dariMu...."

MoraL:
Berkat tidak selalu berbentuk uang ....namun berkat terindah adalah saat kita bisa lulus dan mengalahkan diri kita sendiri dari ikatan" dosa.